Spositif.com – Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain menahan lapar dan haus, Ramadhan juga menjadi ajang untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

Salah satu syarat sah puasa adalah adanya niat. Niat adalah tekad atau kehendak hati untuk melaksanakan ibadah puasa. Tanpa adanya niat, maka puasa yang dijalankan tidak akan sah.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang niat puasa Ramadhan yang benar, mulai dari bacaan niat, waktu mengucapkannya, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Ada dua pendapat mengenai bacaan niat puasa Ramadhan yang selama ini diamalkan oleh umat Islam.

  • Pendapat Pertama (Imam Malik)

Niat puasa Ramadhan menurut Imam Malik dibaca pada malam hari sebelum fajar terbit. Berikut bacaan niatnya dalam lafal Arab dan terjemahannya:

نويتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nwatu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

  • Pendapat Kedua (Imam Syafi’i)

Menurut Imam Syafi’i, niat puasa Ramadhan boleh dilakukan pada malam hari atau pada waktu sahur sebelum imsak. Berikut bacaan niatnya:

نويتُ صَوْمَ هذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nwatu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa pada hari ini untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Kedua pendapat di atas sama-sama sahih (valid) dan boleh diamalkan. Namun, kebanyakan muslim di Indonesia mengikuti pendapat Imam Syafi’i yang membolehkan niat pada waktu sahur.

Waktu Mengucapkan Niat Puasa Ramadhan

Meskipun ada perbedaan pendapat tentang bacaan niat, namun para ulama sepakat bahwa waktu untuk mengucapkan niat puasa Ramadhan adalah setelah matahari terbenam (magrib) hingga sebelum terbit fajar.

Jika seseorang lupa berniat puasa pada malam hari atau sebelum imsak, maka puasanya tetap sah selama ia berniat untuk berpuasa sebelum adzan dhuhur berkumandang.

Namun, jika ia baru teringat dan berniat setelah adzan dhuhur, maka puasanya tidak sah dan wajib meng قضضاء (qadha) atau mengganti puasa tersebut di hari lain di luar bulan Ramadhan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Niat Puasa Ramadhan

  • Pastikan niatnya jelas dan diniatkan untuk berpuasa wajib di bulan Ramadhan.
  • Tidak perlu melafalkan niat dengan jahr (suara keras) cukup di dalam hati saja.
  • Membatalkan puasa dengan sengaja akan membatalkan puasanya dan mewajibkan untuk mengganti puasa tersebut di lain hari.

Kesimpulan

Niat adalah syarat wajib dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Mempelajari bacaan niat yang benar dan mengetahui waktu mengucapkannya sangat penting agar puasa yang dijalankan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Selain itu, niat yang tulus dan diniatkan untuk meraih ridho Allah SWT akan membuat ibadah puasa menjadi lebih dan penuh berkah.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan!