Kumpulan Kata-kata Bahasa Jawa dan Arti Penjelasannya

Spositif.com – Kata-kata bijak dalam Bahasa Jawa tidak hanya mengandung mendalam tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai budaya. Dalam artikel ini, kami akan menghadirkan sebuah kumpulan kata-kata bijak Bahasa Jawa beserta artinya. Kata-kata bijak ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga memberikan wawasan tentang cara pandang dan kebijaksanaan orang Jawa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dari nasihat tentang kebijaksanaan hingga motivasi untuk tetap bertahan dalam menghadapi tantangan, setiap kata-kata bijak Bahasa Jawa memiliki keunikan tersendiri yang dapat memberi pengaruh positif bagi pembaca dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

 

1.Ngundhuh wohing pakerti. (Apa pun yang kita lakukan, Akan membuahkan hasil yang sepadan)

Penjelasannya

Kata-kata bijak Jawa “Ngundhuh wohing pakerti” mengandung makna dalam bahwa setiap tindakan atau usaha yang kita lakukan akan menghasilkan konsekuensi atau akibat yang sepadan. Pesan ini mengajarkan tentang pentingnya bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab terhadap hasil dari setiap langkah yang kita ambil dalam hidup.

Secara filosofis, ungkapan ini mencerminkan keyakinan bahwa tidak ada yang sia-sia dalam dunia ini. Setiap tindakan, baik itu besar maupun kecil, akan berdampak pada hasil akhir yang kita capai. Dengan kata lain, apa yang kita tanam akan kita tuai. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu bertindak dengan integritas dan kesadaran akan akibat dari setiap keputusan yang kita buat.

Selain itu, pesan ini juga mengandung dorongan untuk melakukan tindakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Dengan fokus pada proses dan kualitas dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita dapat memastikan bahwa hasil akhir yang kita capai akan sepadan dengan usaha dan dedikasi yang telah kita berikan. Ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru atau mencari jalan pintas, tetapi untuk membangun fondasi yang kokoh dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan kita.

Secara keseluruhan, kata-kata bijak ini mengajarkan tentang prinsip sebab akibat dan pentingnya bertindak dengan penuh kesadaran terhadap hasil dari setiap langkah yang kita ambil dalam hidup. Dengan memahami dan menerapkan filosofi ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih berarti dan efektif, serta mendorong diri kita untuk terus melakukan yang terbaik dalam segala hal yang kita lakukan.

 

2.Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah. (Orang sabar rezekinya luas, Mengalah hidup lebih berkah)

Penjelasannya:

Kata-kata bijak Jawa “Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah” menyiratkan makna mendalam tentang kebijaksanaan dan nilai kesabaran dalam menjalani kehidupan. Ungkapan ini mengajarkan bahwa orang yang memiliki kesabaran yang tinggi akan mendapatkan rezeki yang melimpah, dan bahwa hidup yang penuh kesederhanaan dan penerimaan akan membawa lebih banyak berkah.

Secara filosofis, kata-kata ini mengingatkan kita bahwa kesabaran adalah kunci untuk menghadapi ujian dan tantangan dalam hidup. Dengan sabar, seseorang mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan dan rintangan, tanpa merasa terburu-buru atau putus asa. Kesabaran membawa pahala, karena dengan sabar kita dapat melalui masa-masa sulit dengan tenang dan mengharapkan hasil yang baik di akhir perjalanan.

Selain itu, ungkapan ini juga mengajarkan tentang arti sebenarnya dari keberkahan dalam hidup. Meskipun seseorang mungkin tidak memiliki banyak harta atau kekayaan materi, hidup yang dijalani dengan kesederhanaan, kejujuran, dan kedamaian hati dapat membawa lebih banyak kebahagiaan dan berkah yang sejati. Mengalah dalam konteks ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi sikap bijaksana yang membawa manfaat jangka panjang.

Secara keseluruhan, kata-kata bijak ini mengandung pesan moral tentang pentingnya kesabaran, penerimaan atas takdir, dan penghormatan terhadap proses hidup. Dengan menghayati nilai-nilai ini, seseorang dapat mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang lebih dalam, serta merasakan berkah yang melimpah dari Tuhan.

 

3.Beda-beda pandumaning dumadi. (Tuhan Yang Maha Adil memberikan anugerah yang adil, Kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya)

Penjelasannya

Kata-kata bijak Jawa “Beda-beda pandumaning dumadi” mengandung makna tentang keadilan dan hukum alam yang berlaku bagi seluruh ciptaan Tuhan. Ungkapan ini mengajarkan bahwa Tuhan Yang Maha Adil memberikan anugerah dan pemberian-Nya secara adil kepada setiap makhluk yang ada di dunia ini.

Secara filosofis, kata-kata ini menegaskan bahwa dalam hukum alam yang diciptakan oleh Tuhan, tidak ada ketimpangan atau ketidakadilan. Setiap individu diberikan porsi atau bagian yang sesuai dengan kebutuhan dan takdirnya masing-masing. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak merasa iri atau tidak puas dengan pemberian Tuhan kepada orang lain, karena setiap orang telah diberikan apa yang seharusnya menurut rencana-Nya.

Pesan ini juga mengandung pengertian tentang kebijaksanaan dalam menerima nasib dan takdir. Dalam hidup ini, kita mungkin mengalami berbagai macam situasi dan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya merupakan bagian dari rencana Tuhan yang sempurna dan adil. Dengan menerima dan menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keyakinan, kita dapat menghormati keadilan Tuhan dan menemukan kedamaian dalam hati.

Secara keseluruhan, kata-kata bijak ini mengajarkan nilai-nilai tentang keadilan, penerimaan, dan keyakinan dalam kehidupan. Dengan memahami dan menghayati makna dari untaian kata ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menyikapi segala hal yang terjadi dalam hidup kita dan menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan ketenangan batin.

 

4.Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh. (Ingat dan waspada, Sadar dan sabar, Hemat dan mengabdi, Ikhlas dan tenang)

Penjelasannya:

Kata-kata bijak Jawa “Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh” mengandung pesan moral dan filosofis tentang cara hidup yang bijaksana dan . Ungkapan ini memberikan serangkaian nilai dan perilaku yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-tama, “Eling lan waspada” mengajarkan pentingnya untuk ingat dan waspada terhadap segala hal yang terjadi di sekitar kita. Ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dan mempertimbangkan dengan cermat dalam mengambil keputusan serta bertindak.

“Sadar lan sabar” menunjukkan bahwa kesadaran diri dan kesabaran adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan baik. Dengan memahami diri sendiri dan situasi di sekitar kita, serta memiliki kesabaran dalam menghadapi tantangan dan ujian kehidupan, kita dapat mengatasi berbagai rintangan dengan lebih baik.

“Setiti lan ngabekti” mengajarkan tentang pentingnya untuk hemat dan melayani dengan tulus. Ini menekankan pentingnya sikap rendah hati, pengabdian kepada orang lain, dan pengelolaan sumber daya dengan bijaksana agar kita dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi diri sendiri dan masyarakat.

Terakhir, “sumeleh tur sareh” mengajarkan nilai-nilai seperti kesederhanaan dan ketenangan batin. Dengan hidup secara ikhlas dan tenang, kita dapat mencapai kedamaian dalam hati dan merasakan kebahagiaan yang sejati.

Secara keseluruhan, kata-kata bijak ini memberikan panduan tentang cara hidup yang harmonis dan bermakna. Dengan menghayati nilai-nilai ini, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bijaksana, peduli terhadap sesama, dan hidup dengan kedamaian serta kebahagiaan yang lebih besar.