Kumpulan Kata-kata Bijak Paul Valery Menyentuh Hati

Spositif.com – Berbicara seorang filsuf dan penyair yang mampu menyorot pembaca dengan keahlian Linguistik-nya, ada salah satu nama yang yang menarik yaitu Paul Valery. Ia begitu pandai dengan tangan emasnya, berbagai rangkaian karya seperti puisi, naskah drama, essai hingga kata-kata bijak mampu ia ciptakan. Pria yang lahir pada 30 Oktober 1871 di Perancis ini bahkan pernah menjadi nominasi Nobel sastra lebih dari 10 Tahun.

Paul Valery semasa hidupnya juga merangkai beberapa judul buku best seller, dan isinya banyak dijadikan caption pada media sosial seperti Instagram dan Twitter.

Bagi yang bingung mencari bacaan untuk membangkitkan tidak ada salahnya membaca kumpulan Kata-kata Bijak Paul Valery,  yang akan kami jabarkan dalam artikel berikut ini :

 

 

1.Tidak ada yang lebih alami daripada kesalahpahaman timbal balik; sebaliknya selalu mengejutkan. Saya percaya bahwa seseorang tidak pernah setuju pada apa pun kecuali karena kesalahan, dan bahwa semua keharmonisan di antara manusia adalah buah bahagia dari sebuah kesalahan.

Penjelasannya :

Kata-kata bijak diatas mengungkapkan pandangan tentang  kesalahpahaman dan peran pentingnya dalam dinamika sosial manusia. Konsep kesalahpahaman timbal balik merujuk pada situasi di mana dua pihak memiliki persepsi yang berbeda tentang suatu hal, yang sering kali menghasilkan konflik atau kebingungan. Namun, menariknya, kesalahan ini sering kali menjadi katalisator untuk pemahaman yang lebih dalam dan hubungan yang lebih baik di antara manusia.

Kata-kata motivasi Paul Valery tersebut menyoroti bahwa kesalahan sering kali menjadi titik awal dari proses kesepahaman dan keseimbangan di antara manusia. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dan pertumbuhan terjadi melalui pengalaman kesalahan dan konflik. Ketika seseorang menyadari kesalahan atau perbedaan persepsi, mereka dapat mulai memahami sudut pandang orang lain dan mencapai kesepakatan yang lebih baik. Dalam konteks ini, setuju pada suatu hal bukanlah tanda bahwa seseorang memiliki pandangan yang benar, tetapi lebih merupakan hasil dari proses negosiasi dan pemahaman bersama.

Dalam kerangka yang lebih luas, pernyataan tersebut menekankan bahwa harmoni sosial yang kita nikmati sering kali merupakan hasil dari pengalaman kesalahan dan konflik yang kita alami. Ini menggarisbawahi pentingnya kesalahan dalam proses pembelajaran dan pembangunan hubungan antarmanusia. Kesalahan memberikan kesempatan bagi manusia untuk tumbuh, belajar, dan memperdalam pemahaman mereka tentang diri sendiri dan orang lain.

Dengan demikian, kata-kata bijak diatas memberikan pandangan yang optimis tentang peran kesalahan dalam kehidupan manusia, menegaskan bahwa kesalahpahaman dan konflik dapat menjadi landasan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, keseimbangan, dan harmoni di antara manusia.

 

2.Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sukar untuk rendah hati

Penjelasannya :

Kata-kata bijak tersebut menggambarkan paradoks kerendahan hati, di mana meskipun sifat rendah hati sangat dihargai dalam lingkup sosial, orang yang sebenarnya memiliki sedikit prestasi atau status sulit untuk benar-benar merendahkan hati mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa kerendahan hati kadang-kadang terkait dengan persepsi tentang prestasi atau status seseorang.

Orang-orang terkenal atau sukses sering kali dipandang lebih menarik ketika mereka menunjukkan sifat rendah hati, karena hal ini menunjukkan kedewasaan emosional dan keberanian untuk mengakui ketidaksempurnaan mereka. Selain itu, sifat rendah hati juga dapat membuat orang-orang terkenal lebih mudah didekati dan dihargai oleh orang lain.

Namun, bagi mereka yang merasa bahwa mereka “bukan apa-apa” atau memiliki sedikit prestasi, menjadi rendah hati mungkin terasa sulit karena mereka mungkin merasa rendah diri atau tidak berharga. Mereka mungkin merasa perlu untuk menunjukkan kehebatan mereka sebagai cara untuk mengatasi rasa tidak aman atau tidak berarti mereka.

Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa kerendahan hati bukanlah tentang meremehkan diri sendiri, tetapi tentang memiliki sikap yang terbuka, menghargai kontribusi orang lain, dan memiliki kesadaran diri yang sehat. Bagi siapa pun, menjadi rendah hati adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kemauan untuk terus belajar dan berkembang sebagai individu.

 

3.berkaryalah maka kamu tidak akan mati

Penjelasannya :

Pernyataan kata-kata bijak Paul Valery tersebut merujuk pada kekuatan dan keabadian karya-karya yang kita tinggalkan di dunia. Dengan berkarya, kita menciptakan sesuatu yang dapat bertahan lebih lama dari keberadaan fisik kita sendiri. Karya-karya tersebut dapat berupa karya seni, tulisan, penemuan ilmiah, atau kontribusi positif lainnya yang memberikan dampak pada orang lain atau dunia di sekitar kita.

Dalam konteks ini, “tidak akan mati” bukanlah tentang keabadian fisik, tetapi tentang warisan yang kita tinggalkan di dunia. Karya-karya tersebut dapat terus menginspirasi, menghibur, atau memberi manfaat kepada orang-orang di masa depan, bahkan setelah kita tidak lagi ada di dunia ini.

Dengan berkarya, kita menciptakan jejak yang abadi dalam sejarah dan meninggalkan warisan tinta emas yang menginspirasi kehidupan orang lain. Oleh karena itu, pesan kata-kata bijak tersebut mengajak kita untuk menghargai waktu dan potensi kreatif yang kita miliki, dan untuk menggunakan kesempatan tersebut untuk menciptakan sesuatu yang berarti dan bermanfaat bagi dunia. Dengan cara ini, meskipun tubuh kita mungkin akan mati, karya-karya kita akan tetap hidup dan memberi inspirasi kepada generasi mendatang.

 

4.Perang adalah pembantaian orang-orang yang tidak saling kenal, untuk kepentingan orang yang saling mengenal, tetapi tidak saling membantai

Penjelasannya :

Pernyataan dalam kata-kata bijak menyentuh tersebut menyampaikan sebuah pandangan yang kritis terhadap perang, dengan menekankan paradoks di balik konflik bersenjata. Secara garis besar, pernyataan tersebut menyiratkan bahwa perang sering kali melibatkan pembantaian atau pengorbanan orang-orang yang tidak saling kenal satu sama lain, atas kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, tetapi seringkali mereka yang terlibat dalam pertempuran tidak memiliki dendam pribadi satu sama lain.

Dalam banyak kasus, individu yang bertempur dalam perang tidak memiliki perselisihan pribadi dengan musuh mereka. Mereka mungkin diperintahkan atau terlibat dalam konflik oleh kepentingan politik, ideologi, atau agama yang lebih besar, yang sering kali tidak mencerminkan ketidaksepakatan pribadi antara individu-individu yang bertempur.

Namun, di sisi lain, perang seringkali mengakibatkan pengorbanan besar-besaran dari individu-individu yang tidak bersalah yang menjadi korban konflik, baik itu warga sipil, tentara yang dipanggil untuk bertempur, atau orang-orang yang terlibat secara tidak langsung dalam perang.

Pernyataan tersebut mengekspos ketidakadilan dan tragisitas dari konflik bersenjata, yang seringkali mengorbankan nyawa dan kehidupan individu-individu yang tidak bersalah demi kepentingan yang lebih besar. Ini juga menyoroti perlunya upaya yang lebih besar untuk mencegah perang dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik, sehingga dapat menghindari pembantaian yang tidak perlu dari orang-orang yang tidak bersalah.