Cara Atasi Biaya Pakan Ternak Lebih Mahal Dibandingkan Keuntungan Penjualan Ternak

Spositif.com – Biaya pakan merupakan salah satu komponen terbesar dalam usaha peternakan, sering kali mencapai 60-70% dari total biaya operasional. Ketika harga pakan naik, peternak sering kali kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang memadai. Bahkan, ada kalanya biaya pakan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan ternak. Hal ini tentu menimbulkan masalah besar, karena bisa membuat usaha peternakan menjadi tidak menguntungkan. Namun, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh peternak untuk mengatasi kondisi ini. Artikel ini akan membahas cara-cara efektif untuk menekan biaya pakan ternak agar tetap bisa memperoleh keuntungan maksimal dari usaha peternakan.

 

  1. Memanfaatkan Pakan Alternatif yang Lebih Murah

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi biaya pakan adalah dengan memanfaatkan pakan alternatif yang lebih murah namun tetap bergizi. Ada banyak sumber pakan lokal yang dapat dimanfaatkan oleh peternak, tergantung pada ketersediaan di wilayah masing-masing.

  • Pakan Hijauan: Pakan hijauan seperti rumput, daun lamtoro, daun singkong, atau kacang-kacangan sering kali lebih murah dan mudah didapatkan, terutama di daerah pedesaan. Peternak bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pakan hijauan sendiri sehingga tidak perlu membeli pakan komersial yang mahal.
  • Limbah Pertanian: Limbah dari hasil pertanian seperti dedak padi, ampas tahu, atau limbah jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Limbah ini biasanya tersedia dalam jumlah besar dan dengan harga yang sangat murah, bahkan kadang-kadang bisa didapatkan secara gratis. Meskipun limbah pertanian tidak selalu mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan ternak, mereka bisa digunakan sebagai tambahan pakan untuk mengurangi penggunaan pakan komersial.
  • Fermentasi Pakan: Proses fermentasi pakan bisa meningkatkan nilai gizi bahan pakan alternatif, sehingga ternak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup meski menggunakan bahan pakan yang murah. Misalnya, fermentasi rumput atau jerami dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms) bisa meningkatkan kandungan protein dan kecernaan pakan tersebut.

 

  1. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pakan

Sering kali, masalah biaya pakan yang tinggi juga disebabkan oleh pemborosan dalam penggunaannya. Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, peternak bisa mengurangi jumlah pakan yang dibutuhkan tanpa mengorbankan atau produktivitas ternak.

  • Manajemen Pemberian Pakan yang Baik: Pemberian pakan yang berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan ternak bisa menyebabkan pemborosan. Peternak perlu mengetahui jumlah pakan yang tepat untuk setiap jenis ternak dan tahap pertumbuhannya. Pengaturan waktu pemberian pakan juga penting. Memberi pakan pada waktu yang tepat bisa meningkatkan nafsu makan ternak dan mengurangi sisa pakan.
  • Pakan yang Mudah Dicerna: Pakan yang lebih mudah dicerna oleh ternak akan menghasilkan lebih sedikit limbah, sehingga ternak bisa memanfaatkan nutrisi secara maksimal. Memilih pakan dengan kualitas yang baik, meskipun harganya sedikit lebih mahal, sering kali lebih menguntungkan dalam jangka panjang karena ternak akan tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.
  • Penggunaan Suplemen Nutrisi: Suplemen nutrisi bisa membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dari pakan, sehingga ternak membutuhkan lebih sedikit pakan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Misalnya, penambahan suplemen vitamin dan mineral bisa meningkatkan efisiensi pakan dan mempercepat pertumbuhan ternak.

 

  1. Menggunakan Sistem Penggembalaan

Sistem penggembalaan merupakan salah satu cara tradisional yang sangat efektif untuk mengurangi biaya pakan ternak. Dalam sistem ini, ternak dibiarkan mencari makan sendiri di padang rumput atau area penggembalaan, sehingga peternak tidak perlu menyediakan pakan tambahan dalam jumlah besar.

  • Penggembalaan Teratur: Dengan sistem penggembalaan teratur, peternak bisa mengurangi ketergantungan pada pakan komersial. Rumput dan tumbuhan alami yang dimakan ternak saat digembalakan biasanya cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan nutrisi mereka, terutama pada ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba.
  • Rotasi Penggembalaan: Rotasi penggembalaan adalah teknik di mana peternak memindahkan ternak dari satu area penggembalaan ke area lainnya secara bergantian. Ini memungkinkan rumput di area yang tidak digunakan untuk tumbuh kembali, sehingga pasokan pakan alami selalu tersedia. Dengan metode ini, biaya pakan bisa ditekan secara signifikan.
  • Penggembalaan Ternak di Lahan Pertanian: Beberapa petani menggunakan metode integrasi ternak dengan pertanian, di mana ternak digembalakan di lahan pertanian setelah panen. Mereka bisa memanfaatkan sisa-sisa tanaman yang masih ada di lahan sebagai pakan ternak, misalnya jerami atau batang jagung. Cara ini tidak hanya mengurangi biaya pakan, tetapi juga membantu membersihkan lahan dari limbah pertanian.

 

  1. Mengoptimalkan Manajemen Kesehatan Ternak

Kesehatan ternak yang baik memainkan peran penting dalam efisiensi penggunaan pakan. Ternak yang sehat akan memanfaatkan pakan dengan lebih efisien, sementara ternak yang sakit atau kurang sehat cenderung membutuhkan lebih banyak pakan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sama.

  • Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit: Ternak yang rutin divaksinasi dan dirawat dengan baik cenderung lebih sehat dan lebih produktif. Pencegahan penyakit bisa mengurangi risiko kematian dan penurunan produktivitas yang sering kali disebabkan oleh penyakit. Ternak yang sehat akan lebih efisien dalam mengolah pakan menjadi energi dan pertumbuhan, sehingga kebutuhan pakan bisa lebih rendah.
  • Penyediaan Air Bersih: Air merupakan faktor penting dalam pencernaan pakan. Ternak yang kekurangan air atau diberi air yang tidak bersih bisa mengalami gangguan pencernaan, yang pada akhirnya mempengaruhi efisiensi pakan. Pastikan ternak selalu mendapatkan air bersih dalam jumlah yang cukup agar proses pencernaan dan metabolisme berjalan optimal.
  • Kontrol Berat Badan: Memantau berat badan ternak secara rutin bisa membantu peternak mengetahui apakah ternak sudah mendapatkan pakan yang cukup atau berlebihan. Ternak yang terlalu gemuk atau terlalu kurus membutuhkan penyesuaian dalam pola pemberian pakan. Mengontrol berat badan ternak juga penting untuk memastikan produktivitas tetap optimal tanpa membuang pakan.

 

  1. Membuat Pakan Sendiri

Membuat pakan ternak sendiri bisa menjadi solusi untuk menekan biaya, terutama jika peternak memiliki akses ke bahan baku pakan yang murah atau bahkan gratis. Selain itu, dengan membuat pakan sendiri, peternak bisa menyesuaikan komposisi nutrisi pakan sesuai dengan kebutuhan spesifik ternak.

  • Penggunaan Bahan Baku Lokal: Beberapa bahan baku lokal seperti jagung, dedak, bungkil kelapa, atau kedelai bisa diolah menjadi pakan ternak yang bernutrisi tinggi. Peternak yang memiliki lahan pertanian bisa menanam tanaman pakan ini sendiri, sehingga biaya pakan bisa ditekan lebih jauh.
  • Pengolahan dan Penyimpanan Pakan: Untuk menghemat biaya, peternak juga bisa memanfaatkan teknologi pengolahan pakan seperti penggilingan, fermentasi, atau pengeringan. Dengan teknologi ini, bahan pakan yang biasanya tidak tahan lama bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Misalnya, dedak padi yang difermentasi bisa bertahan lebih lama dan lebih mudah dicerna oleh ternak.
  • Formulasi Pakan yang Seimbang: Peternak bisa bekerja sama dengan ahli nutrisi ternak atau mengikuti panduan formulasi pakan yang sesuai agar bisa menciptakan pakan buatan sendiri dengan nutrisi yang seimbang. Dengan cara ini, peternak bisa mengatur sendiri komposisi pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak tanpa harus bergantung pada pakan komersial yang mahal.

 

  1. Mengelola Skala Usaha dengan Baik

Terakhir, peternak perlu mengelola skala usaha dengan baik agar biaya pakan tidak melebihi keuntungan yang diperoleh. Usaha peternakan yang terlalu besar tanpa perencanaan yang matang bisa menyebabkan biaya operasional, termasuk biaya pakan, membengkak.

  • Memulai dengan Skala Kecil: Bagi peternak pemula, lebih baik memulai usaha dengan skala kecil terlebih dahulu. Dengan skala kecil, peternak bisa lebih mudah mengontrol biaya pakan dan operasional lainnya. Seiring waktu, usaha bisa diperbesar jika sudah ada perhitungan yang matang mengenai keuntungan yang diperoleh.
  • Penghitungan Biaya yang Cermat: Sebelum memperbesar usaha, peternak harus membuat perencanaan biaya yang rinci, termasuk biaya pakan. Dengan melakukan analisis biaya dan keuntungan secara berkala, peternak bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memperbesar skala usaha tanpa membebani operasional dengan biaya pakan yang terlalu tinggi.
  • Diversifikasi Usaha: Diversifikasi usaha peternakan dengan produk atau jenis ternak lainnya juga bisa menjadi solusi untuk mengimbangi biaya pakan. Misalnya, peternak sapi bisa mencoba beternak ayam atau bebek yang memiliki kebutuhan pakan lebih rendah, sehingga biaya operasional bisa lebih seimbang.

 

Kesimpulan

Mengatasi masalah biaya pakan ternak yang lebih mahal dibandingkan keuntungan penjualan ternak memerlukan strategi yang terencana dan inovatif. Dengan memanfaatkan pakan alternatif, meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, serta mengoptimalkan manajemen kesehatan ternak, peternak bisa menekan biaya pakan dan tetap meraih keuntungan. Membuat pakan sendiri dan mengelola skala usaha dengan baik juga menjadi langkah penting untuk memastikan usaha peternakan tetap menguntungkan, meskipun di tengah tantangan harga pakan yang fluktuatif.